RAID 0
Juga dikenal dengan modus stripping. Membutuhkan minimal 2 harddisk.  Sistemnya adalah menggabungkan kapasitas dari beberapa harddisk.  Sehingga secara logikal hanya “terlihat” sebuah harddisk dengan  kapasitas yang besar (jumlah kapasitas keseluruhan harddisk).
Pada awalnya, RAID 0, digunakan untuk membentuk sebuah partisi yang  sangat besar dari beberapa harddisk dengan biaya yang efisien.
Misalnya:
Kita membutuhkan suatu partisi dengan ukuran 500GB. Harga sebuah  harddisk berukuran 100GB adalah Rp.500.000,- sedangkan harga harddisk  berukuran 500GB adalah Rp.5.000.000,-. Nah, kita dapat membetuk suatu  partisi berukuran 500GB dari 5 unit harddisk berukuran 100GB dengan  menggunakan RAID 0. Tentunya skenario ini lebih murah karena memakan  biaya lebih murah: 5 x Rp.500.000,- = Rp.2.500.000,-. Lebih murah  daripada harus membeli harddisk yang berukuran 500GB. Itulah kenapa pada  awalnya disebut redundant array of inexpensive disk.
Contoh lain:
Pada saat ini ukuran harddisk terbesar yang tersedia di pasaran adalah  500GB, sedangkan kita membutuhkan suatu partisi dengan ukuran 2TB. Nah,  kita dapat membeli 4 unit harddisk berkapasitas 500GB dan  mengkonfigurasinya dengan RAID 0, sehingga kita dapat memiliki suatu  partisi berkururan 2TB tanpa harus menunggu harddisk dengan kapasitas  sebesar itu tersedia di pasar.
Data yang ditulis pada harddisk-harddisk tersebut terbagi-bagi menjadi  fragmen-fragmen. Dimana fragmen-fragmen tersebut disebar di seluruh  harddisk. Sehingga, jika salah satu harddisk mengalami kerusakan fisik,  maka data tidak dapat dibaca sama sekali.
Namun ada keuntungan dengan adanya fragmen-fragmen ini: kecepatan. Data  bisa diakses lebih cepat dengan RAID 0, karena saat komputer membaca  sebuah fragmen di satu harddisk, komputer juga dapat membaca fragmen  lain di harddisk lainnya.
RAID 1
Biasa disebut dengan modus mirroring. Membutuhkan minimal 2 harddisk.  Sistemnya adalah menyalin isi sebuah harddisk ke harddisk lain dengan  tujuan: jika salah satu harddisk rusak secara fisik, maka data tetap  dapat diakses dari harddisk lainnya.
Contoh:
Sebuah server memiliki 2 unit harddisk yang berkapasitas masing-masing  80GB dan dikonfigurasi RAID 1. Setelah beberapa tahun, salah satu  harddisknya mengalami kerusakan fisik. Namun data pada harddisk lainnya  masih dapat dibaca, sehingga data masih dapat diselamatkan selama bukan  semua harddisk yang mengalami kerusakan fisik secara bersamaan.
RAID 2
RAID 2, juga menggunakan sistem stripping. Namun ditambahkan tiga  harddisk lagi untuk pariti hamming, sehingga data menjadi lebih  reliable. Karena itu, jumlah harddisk yang dibutuhkan adalah minimal 5  (n+3, n > 1). Ketiga harddisk terakhir digunakan untuk menyimpan  hamming code dari hasil perhitungan tiap bit-bit yang ada di harddisk  lainnya.
Contoh:
Kita memiliki 5 harddisk (sebut saja harddisk A,B,C, D, dan E) dengan  ukuran yang sama, masing-masing 40GB. Jika kita mengkonfigurasi keempat  harddisk tersebut dengan RAID 2, maka kapasitas yang didapat adalah: 2 x  40GB = 80GB (dari harddisk A dan B). Sedangkan harddisk C, D, dan E  tidak digunakan untuk penyimpanan data, melainkan hanya untuk menyimpan  informasi pariti hamming dari dua harddisk lainnya: A, dan B. Ketika  terjadi kerusakan fisik pada salah satu harddisk utama (A atau B), maka  data tetap dapat dibaca dengan memperhitungkan pariti kode hamming yang  ada di harddisk C, D, dan E.
RAID 3
RAID 3, juga menggunakan sistem stripping. Juga menggunakan harddisk  tambahan untuk reliability, namun hanya ditambahkan sebuah harddisk lagi  untuk parity.. Karena itu, jumlah harddisk yang dibutuhkan adalah  minimal 3 (n+1 ; n > 1). Harddisk terakhir digunakan untuk menyimpan  parity dari hasil perhitungan tiap bit-bit yang ada di harddisk lainnya.
Contoh kasus:
Kita memiliki 4 harddisk (sebut saja harddisk A,B,C, dan D) dengan  ukuran yang sama, masing-masing 40GB. Jika kita mengkonfigurasi keempat  harddisk tersebut dengan RAID 3, maka kapasitas yang didapat adalah: 3 x  40GB = 120GB. Sedangkan harddisk D tidak digunakan untuk penyimpanan  data, melainkan hanya untuk menyimpan informasi parity dari ketiga  harddisk lainnya: A, B, dan C. Ketika terjadi kerusakan fisik pada salah  satu harddisk utama (A, B, atau C), maka data tetap dapat dibaca dengan  memperhitungkan parity yang ada di harddisk D. Namun, jika harddisk D  yang mengalami kerusakan, maka data tetap dapat dibaca dari ketiga  harddisk lainnya.
RAID 4
Sama dengan sistem RAID 3, namun menggunakan parity dari tiap block  harddisk, bukan bit. Kebutuhan harddisk minimalnya juga sama, 3 (n+1 ; n  >1).
RAID 5
RAID 5 pada dasarnya sama dengan RAID 4, namun dengan pariti yang  terdistribusi. Yakni, tidak menggunakan harddisk khusus untuk menyimpan  paritinya, namun paritinya tersebut disebar ke seluruh harddisk.  Kebutuhan harddisk minimalnya juga sama, 3 (n+1 ; n >1).
Hal ini dilakukan untuk mempercepat akses dan menghindari bottleneck  yang terjadi karena akses harddisk tidak terfokus kepada kumpulan  harddisk yang berisi data saja.
RAID 6
Secara umum adalah peningkatan dari RAID 5, yakni dengan penambahan  parity menjadi 2 (p+q). Sehingga jumlah harddisk minimalnya adalah 4  (n+2 ; n > 1). Dengan adanya penambahan pariti sekunder ini, maka  kerusakan dua buah harddisk pada saat yang bersamaan masih dapat  ditoleransi. Misalnya jika sebuah harddisk mengalami kerusakan, saat  proses pertukaran harddisk tersebut terjadi kerusakan lagi di salah satu  harddisk yang lain, maka hal ini masih dapat ditoleransi dan tidak  mengakibatkan kerusakan data di harddisk bersistem RAID 6.
sumber:
http://adhamtech.net/2008/07/mari-belajar-raid/
Archives
Langganan:
Komentar (Atom)
Labels
- Active Directory (1)
 - Alexa.com (1)
 - Antivirus (4)
 - Aplikasi (5)
 - Article (2)
 - BDE Administrator (1)
 - Beep (1)
 - Believe Or Not (3)
 - Best Pratices (2)
 - Blackberry (5)
 - Blogger (19)
 - Blogging (22)
 - Blogspot (21)
 - Booting (1)
 - Celebrity (1)
 - Cerita Rohani (9)
 - Chat (3)
 - Colour (1)
 - Command Prompt (4)
 - Crack (3)
 - Cracking (1)
 - Crash (1)
 - CSOnline (1)
 - Delphi (1)
 - DNS (1)
 - Dowload (1)
 - Download (2)
 - Downloader (1)
 - Driver (1)
 - Dummy (1)
 - Edit (1)
 - Emoticon (1)
 - Error (1)
 - Error Ms Access (1)
 - Error Windows (9)
 - Excel (1)
 - Excell (1)
 - Facebook (1)
 - Feed (2)
 - Find (2)
 - Firewall (2)
 - Formula (1)
 - Freeware (12)
 - Google (3)
 - Gratis (9)
 - Hacker (16)
 - Hacking (3)
 - Hardware (4)
 - Harga (1)
 - HDD (1)
 - Hollywood (4)
 - HOST (1)
 - Hot News (9)
 - Hot'Z (11)
 - HTML (1)
 - Humor (2)
 - IDM (1)
 - InBound (1)
 - Indonesia (1)
 - Information (1)
 - Install (2)
 - Internet (5)
 - Justin Bieber (1)
 - Karir (2)
 - Kesalahan (1)
 - Kesehatan (2)
 - Keygen (1)
 - Keywords (1)
 - Kisah Unik (2)
 - Kode (2)
 - Kritikan u/ Dirimu (7)
 - LAN (2)
 - Laptop (2)
 - Link (1)
 - Linux (17)
 - Magic (1)
 - Manusia (1)
 - Mikrotik (3)
 - Misteri Dunia (1)
 - Motivasi dirimu (9)
 - Ms Access (2)
 - Ms Office (2)
 - Netbook (1)
 - Network (3)
 - NOD32 (2)
 - Office (1)
 - OS - Operating System (21)
 - Password (1)
 - Pekerjaan (1)
 - Photo (3)
 - Photoshop (4)
 - Pictures (1)
 - PING (1)
 - Plugins (1)
 - Posting (1)
 - Printer (2)
 - Product Key (1)
 - Profesi (1)
 - Programming (1)
 - Proxy (3)
 - Query (1)
 - Ramalan (2)
 - Recovery (1)
 - Regedit (4)
 - Renungan Untuk Mu (3)
 - Repair (5)
 - Router (1)
 - Searching (2)
 - Security (1)
 - SEO (21)
 - Serial Number (1)
 - Service (1)
 - Setting Software (9)
 - si Doi (1)
 - Size (1)
 - Socialize (1)
 - Software (4)
 - Software Download (2)
 - Software SMS (1)
 - Software Utility (4)
 - Sofware Backup (1)
 - Solusi (2)
 - Solution (2)
 - Source Code (1)
 - Spyware (1)
 - SQL (1)
 - Static Pages (1)
 - Super (1)
 - Table (1)
 - Tag (1)
 - Template (2)
 - Terminal Server (1)
 - Text (1)
 - Tips Bisnis (1)
 - Tips Karyawan (2)
 - Tips or Tricks Windows (32)
 - Top (2)
 - Top Search (1)
 - Traffic (1)
 - Translate (2)
 - Trouble (1)
 - True Story (9)
 - Twitter (1)
 - Ubuntu (1)
 - Unbelievable (1)
 - User Password Update (3)
 - Virus (5)
 - Visitor (1)
 - Visual Basic (1)
 - Warna (1)
 - Widget (1)
 - Windows 2000 (3)
 - Windows 7 (6)
 - Windows Server 2003 (7)
 - Windows Vista (4)
 - Windows XP (20)
 - Wordpress (4)
 
Subscribe